FORMULASI SEDIAAN KRIM KOLAGEN TULANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SEBAGAI ANTI-AGING

Abstrak

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang memiliki volume produksi terbanyak di Indonesia. Ikan nila diekspor dalam bentuk utuh segar, utuh beku, filet segar filet beku. Kolagen merupakan salah satu turunan protein yang banyak terdapat pada tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kolagen tulang ikan nila dapat diformulasikan dalam bentuk krim yang dalam konsentrasi tertentu mampu memberikan efek anti-aging dan tidak mengiritasi kulit. Penelitian ini memakai metode eksperimental, menggunakan bahan uji tulang ikan nila (Oreochromis niloticus). Tahapan penelitian ini meliputi pengambilan sampel, determinasi hewan, isolasi kolagen dari tulang ikan nila, uji karateristik kolagen dengan spektrofotometri inframerah, pemilihan formula dasar krim, penetapan formula modifikasi krim, pembuatan krim kolagen tulang ikan nila dengan konsentrasi 1%, 1,5%, 2,5% dan 3,5% dan evaluasi sediaan krim serta uji efektivitas anti-aging menggunakan alat Skin analyzer checker (aramo®) dimana hasilnya di uji secara statistik memakai uji ANOVA dengan SPSS 26 Free trial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolagen tulang ikan nila (Oreochromis niloticus) dapat di formulasikan kedalam sediaan krim, merupakan sediaan homogen dan stabil dengan tipe emulsi minyak dalam air (M/A), dengan rentang pH sesaat setelah dibuat 6,1-6,5 dan setelah cycling test 6,0-6,4. Sediaan krim kolagen tulang ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan konsentrasi 3,5% (F4) menunjukkan efektivitas anti-aging yang paling baik dalam hal memberikan kelembaban sebesar 50,2% termasuk kategori “lembab” dengan persen pemulihan 24,7%, lebih tinggi dibandingkan dengan krim pembanding yang memberikan kelembaban sebesar 47,0% termasuk kategori “lembab” dengan persen pemulihan 16,14%, pengecilan besar pori 21,5%, pengurangan jumlah noda 22,1% dan pengurangan jumlah keriput sebesar 22,2% . Hasil uji statistik probabilitas lebih kecil dari (p<0,05) secara statistik menunjukkan perbedaan signifikan dengan krim pembanding. Seluruh sediaan krim kolagen tulang ikan nila (Oreochromis niloticus) tidak mengiritasi kulit.

https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v5i2.122
pdf

Referensi

Romadhon, R., Darmanto, Y. S., & Kurniasih, R. A. (2019). Karakteristik Kolagen Dari Tulang, Kulit, Dan Sisik Ikan Nila. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(2), 403–410.Secchi G. 2008. Role of protein in cosmetics. Clin in Dermatol 26:321-325.

Secchi G. 2008. Role of protein in cosmetics. Clin in Dermatol 26:321-325.Sharma, B. and Sharma, A. (2012) 'Future prospect of nanotechnology in development of anti-agieng

Sharma, B. and Sharma, A. (2012) „Future prospect of nanotechnology in development of anti-agieng formulations‟, International Journal of Pharmacy And Pharmaceutical Science, 4(3), PP. 57-66

Hasniar, H., Yusriadi, Y., & Khumaidi, A. (2015). Formulasi Krim Antioksidan Ekstrak Daun Kapas (Gossypium sp.). Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal), 1(1), 9–15.

Sudewi, S., Zebua, N. F., & Milda, A. (2020). Formulasi Sediaan Krim Menggunakan Kolagen Tulang Itik Air (Anas platyrhynchos domesticus) Sebagai Anti-Aging. Journal of Pharmaceutical and Health Research, 1(3), 83–89. https://doi.org/10.47065/jharma.v1i3.-615

Veeruraj, A., Arumugam, M dan Balasubramanian, T. 2013. Isolation and Characterization of Thermostable Collagen from The Marine eel-fish (Evenchelys macrura). Journal Process Biochemistry. India: 48(1): 1592

Kong, J dan Yu, S. 2007. Fourier Transform Infrared Spectroscopic Analysis of Protein Secondary Structures. Journal Acta Bioch-imica et Biophysica Sinica. Shanghai: 39(8): 549

Ditjen POM Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta, 9

Youlanda, H. 2016. Ekstraksi dan Evaluasi Gelatin dari Kulit Sapi yang Telah Mengalami Proses Buang Bulu Menggunakan Hidrolisis Asam. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah. Halaman 38.

Alhana, A., Suptijah, P., & Tarman, K. (2015). Extraction and Characterization of Collagen from Sea Cucumber Flesh. Jurnal Peng-olahan Hasil Perikanan Indonesia, 18(2), 150–161.

Tridhar, N. A. (2016). Perbandingan Produksi Kolagen Dari Sisik Dan Tulang Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Secara Kimia Dan Enzimatis Oleh: Perbandingan Produksi Kol-agen Dari Sisik Dan Tulang Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) secara. Artikel Teknologi Pangan UNPAS, 15.

Li, Z., Wang, B., Chi, C., Zhang, Q., Gong, Y., Tang, J., Luo, H dan Ding, G. 2013. Isolation and Characterization of Acid Soluble Collagens and Pepsin Soluble Collagens from The Skin and Bone of Spanish Mackerel (Scomberomorous niphonius). Journal Food Hydrocolloids. Zhoushan: 31(1): 103.

Chusnul, 2011. Spetroskopi IR. Kimia Analitik Instrument. Chemical Engineering Depart-ement. State Poltytechnic of Sriwijaya. 96: 103-110

Jafferany, M., Huynh, T. V., Silverman, M. A., & Zaidi, Z. (2012). Geriatric dermatoses: A clinical review of skin diseases in an aging population. International Journal of Dermat-ology, 51(5), 509–522.

Pratasik, M. C. M., Yamlean, P. V. Y., & Wiyono, W. I. (2019). Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.). Pharmacon, 8(2), 261.

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##