Evaluasi Penyimpanan Obat Di Rumah Pada Masyarakat Bekasi Utara

Abstrak

Ketika seseorang sakit, khususnya sakit dengan keluhan yang ringan. Masyarakat cenderung melakukan pengobatan sendiri terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk pergi ke profesional. Tindakan pengobatan ini antara lain mencakup tindakan seseorang untuk mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat dan membuang obat. Menyimpan obat di rumah adalah perilaku dalam upaya swamedikasi dan pengobatan dari penyakit kronis. Penyimpanan obat yang tidak tepat dapat memicu penggunaan obat yang tidak rasional, pemborosan sumber daya kesehatan, dan risiko kesehatan manusia yang mana merupakan dampak yang buruk. Melakukan penyimpanan obat yang telah disesuaikan dengan ketentuan yang tertera pada masing-masing obat merupakan langkah penyimpanan obat yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana penyimpanan obat pada masyarakat di kecamatan Bekasi Utara untuk menghindari penyimpanan obat yang kurang tepat. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan digunakan instrumen berupa kuesioner, data yang diambil dari bulan februari-april. Sebanyak 166 responden memenuhi kriteria dibandingkan dengan cara penyimpanan obat menurut BPOM dengan didapati hasil yaitu 83 (50,0%) responden melakukan penyimpanan obat dengan baik dan 83 (50,0%) responden menyimpan obat dengan kurang baik.

https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v5i2.144
pdf

Referensi

Ilmi, T., Suprihatin, Y., & Probosiwi, N. (2021). Hubungan Karakteristik Pasien dengan Perilaku Swamedikasi Analgesik di Apotek Kabupaten Kediri , Indonesia. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, Vol. 17(1), 21–34. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK

Badan Pusat Statistik. (2021). Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir (Persen), 2019-2021.

Mukarromah, A. L. (2019). Hubungan Faktor Sosiodemografi dengan Tingkat Pengetah-uan dan Sikap Swamedikasi pada Masyar-akat Kelurahan Prenggan Kotagede. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, https://dspace.uii.ac.id-/handle/-123456789/15437

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset kesehatan dasar 2013. Retrieved from https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/

Yunus, Y., Puspita, N., & Fajri, P. (2018). The Extent of Inadequate Drug Storage: A Household Survey in Jatinegara, East Jakarta. Asian Journal of Applied Sciences, 6(6), 537–541. https://doi.org/10.24203-/ajas.v6i6.5556

Wu, P. E., & Leong, D. (2020). What Should i Know about Medication Storage and Disposal? JAMA Internal Medicine, 180(11), 1559–1560. https://doi.org/10.10-01/jamainternmed.2020.3316

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Badan POM. (2015). Materi Edukasi Tentang Peduli Obat dan Pangan Aman.

Savira, M., Ramadhani, F. A., Nadhirah, U., Lailis, S. R., Ramadhan, E. G., Febriani, K., Patamani, M. Y., Savitri, D. R., Awang, M. R., Hapsari, M. W., Rohmah, N. N., Ghifari, A. S., Majid, M. D. A., Duka, F. G., & Nugraheni, G. (2020). Praktik Penyimpanan Dan Pembuangan Obat Dalam Keluarga. Jurnal Farmasi Komunitas, 7(2), 38. https://doi.org/10.20473/jfk.v7i2.21804

Fajrin, A. N., Yuniarni, U., & Suwendar. (2010). Kajian Gambaran Pengetahuan Masya-rakat Terhadap Penyimpanan Obat di Rumah di Kelurahan Babakan Sari Kota Bandung. Prosiding Farmasi.

Sari, O. M., Anwar, K., Putri, I. P., Farmasi, P. S., Mangkurat, U. L., & Indonesia, D. (2021). Tingkat pengetahuan dalam penyimpanan dan pembuangan obat di rumah pada masyarakat kota banjarbaru kalimantan selatan. 5(2), 145–155

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##